SANGATTA – Gebyar Koperasi dan UKM EXPO Kutim 2025 yang berlangsung selama lima hari dari 28 Juni hingga 5 Juli 2025 ini berlangsung sukses, hal ini dilihat dari capaian total transaksi sebesar 1,3 milyar. Adapun rincian transaksi tersebut 1,056 milyar dilakukan oleh UMKM ditambah UMKM dari binaan koperasi yang ikut di kegiatan ini sebesar 225 juta dan transaksi penerimaan pajak sebesar Rp.64.780.000 serta dari kegiatan pasar murah sebesar 34 juta.
Suksesnya kegiatan ini mendapat apresiasi Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, dalam sambutannya di acara penutupan ini dirinya menyampaikan kepada para pelaku UMKM dan Koperasi agar senantiasa meningkatkan dan beradaptasi dengan teknologi digital yang saat ini menjadi sarana dalam meningkatkan produktivitas , kualitas serta pasar yang akan menerima produk tersebut.
“Kualitas dan konsistensi produk harus terus dijaga serta inovasi didalam setiap produk yang dihasilkan,” pesan orang nomor satu Kutim iini.
Selanjutnya disampaikan, Gebyar Koperasi dan UKM EXPO Kutim iini bukan akhir daripada titik tolak dalam berproduksi, akan tetapi merupakan titik awal untuk lebih maju kearah yang lebih besar.
“Mari kita wujudkan Kutim sebagai episentrum ekonomi kerakyatan digital di Kaltim,” pesan Bupati Ardiansyah.
Terselenggaranya kegiatan ini, lanjut ia, merupakan bukti bahwa kolaborasi adalah kunci untuk memajukan ekonomi kerakyatan, untuk itu dirinya mengajak masyarakat Kutim yang bergerak dibidang kuliner, kerajinan tangan dan produk apa saja yang memiliki keunggulan agar terus bergerak bersama untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan di Kutim.

Kadis Koperasi dan UKM Kutim Teguh Budi Santoso
Sebelumnya Kadis Koperasi dan UKM Kutim Teguh Budi Santoso menyampaikan kegiatan yang mengusung tema “Menyongsong Era Moderenisasi dan Digitalisasi” ini salah satu bentuk afirmasi Pemkab Kutim terhadap keberadaan koperasi dan pelaku UMKM.
“Sebagai pelaku ekonomi (koperasi dan UMKM) sudah barang tentu tujuannya untuk menggerakan ekonomi kerakyatan sebagai penopang pertumbuhan perekonomian , baik skala lokal, regional maupun nasional,” ujarnya.
Ekonomi Kerakyatan ini, sambung Teguh, sangat membantu menahan laju inflasi , khususnya di wilayah Kutim ini. “Kami mohon dukungan dari berbagai pihak dan steakholder untuk menumbuhkembangkan pertumbuhan ekonomi kerakyatan ini,” pungkas Teguh. (g-s02)