SANGATTA- Guru menjadi salah satu profesi yang memiliki peranan penting dalam sebuah proses pembangunan peradaban manusia. Guru menjadi salah satu sosok penting dalam memberikan ilmu pengetahuan yang menjadi pondasi utama dalam menggerakan roda kehidupan dan Pembangunan.
Namun di balik jasanya yang besar. Saat ini muncul sebuah fenomena terkait kekerasan yang di alami oleh guru yang berujung terhadap banyaknya kasus pidana yang menjerat guru hingga berujung di meja pengadilan.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman mengaku prihatin dengan banyaknya kasus yang menjerat kepada pahlawan tanda jasa yang hingga kini masih sering terjadi.
“Kejadian yang muncul ini hanya contoh dari sekian kasus yang masih sering terjadi kepada guru. Dan kita berharap tidak terjadi lagi,” ujarnya.
Menurutnya, dengan kondisi apapun, guru merupakan orang yang sangat berjasa dalam memberikan kontribusi besar terhdap perkembangan manusia. Terutama anak didiknya.
“Makanya saya mengatakan, tidak ada mantan guru. Dan bagi guru sekalipun tidak ada mantan murid. Meskipun saat ini murid yang sudah di ajari pada saat itu mungkin sudah jadi pejabat atau apapun,” ucap Bupati Ardiansyah.
Dalam kesempatan itu, dirinya juga memberikan apresiasi keapda Pemerintah dalam hal ini Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) yang mengambil langkah cermat dengan menggandeng Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk membuat nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama, yang memuat kesepakatan agar masalah-masalah kekerasan dalam pendidikan diselesaikan secara damai dan kekeluargaan atau restorative justice sehingga guru tidak menjadi terpidana. (adv/g-s08)