SANGATTA – Badan Zakat Infaq dan Shodaqah (BAZNAS) se Kalimantan Timur menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dengan mengusung tema “Memperkuat BAZNAS Se Kalimantan Timur Dalam Mendukung Asta Cita dan Kaltim Sukses Menuju Generasi Emas”

Rakorda BAZNAS yang dilaksanakan dari tanggal 27 hingga 29 Juli 2025 ini diikuti sebanyak 101 Peserta dengan mendatangkan narasumber dari BAZNAS RI, Kementrian Agama dan BAZNAS Kaltim. Kegiatan ini dibuka oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mewakili Gubernur Kalimantan Timur, minggu (28/7/2025) malam di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Kutim.

Selain Bupati Kutim, turut hadir di acara pembukaan Ketua DPRD Kutim Jimmy dan Forkopimda, Pimpinan Baznas RI pembina Wilayah Provinsi kaltim HM Nadratuzzaman, Ketua Baznas Kaltim H Ahmad Nabhan, Kepala Perangkat Daerah Pemkab Kutim, peserta Rakorda Baznas se Kaltim dan lainnya.

Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman saat membacakan sambutan Gubernur Kaltim menyampaikan Rapat koordinasi ini memiliki arti strategis dalam memperkuat sinergi, koordinasi, dan akselerasi program zakat di seluruh Kalimantan Timur.

“Dengan kolaborasi yang kuat antar-BAZNAS di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, kita dapat mengoptimalkan potensi zakat untuk mendukung pembangunan daerah, sekaligus mengurangi kesenjangan sosial di tengah masyarakat,” ujar Bupati Ardiansyah.

Selanjutnya disampaikan potensi zakat di Kaltim sangat besar dan memiliki peran signifikan untuk membantu pemerintah dalam membiayai program pengentasan kemiskinan, pemberdayaan ekonomi umat, serta kegiatan sosial kemanusiaan. Oleh karena itu, pengelolaan zakat harus dilakukan secara akuntabel, terukur, dan berbasis data yang valid.

“Kami mendukung penuh upaya BAZNAS dalam meningkatkan kualitas pengelolaan zakat melalui digitalisasi, integrasi sistem informasi, serta memperluas program-program produktif, seperti pemberdayaan UMKM, beasiswa pendidikan, dan penguatan ekonomi desa. Inisiatif ini selaras dengan visi “Kaitim Sukses Menuju Generasi Emas” yang berorientasi pada pembangunan SDM unggul dan sejahtera,” ucap Bupati Ardiansyah membacakan sambutan Gubernur Kaltim.

Kemudian dirinya berpesan agar pengelolaan zakat di Kaltim semakin profesional, adaptif, dan inovatif. Zakat sebaiknya tidak hanya berfokus pada kegiatan konsumtif, tetapi juga diarahkan untuk program pemberdayaan ekonomi produktif, seperti bantuan modal usaha mikro, pelatihan keterampilan, serta pengembangan kewirausahaan berbasis syariah. Dengan demikian, zakat dapat menjadi instrumen penting dalam menciptakan kemandirian ekonomi dan mengurangi kemiskinan secara berkelanjutan.

“Kami berharap Rakorda ini mampu melahirkan rekomendasi dan strategi baru untuk mengoptimalkan pengumpulan zakat di Kalimantan Timur. Penguatan kolaborasi dengan pemerintah daerah, lembaga keuangan, serta masyarakat luas menjadi kunci agar zakat tidak hanya dimaknai sebagai kewajiban agama, tetapi juga sebagai instrumen keadilan sosial dan pembangunan,” tuturnya.

Sebelumnya Ketua Baznas Kaltim H Ahmad Nabhan tujuan diselenggrakannya Rakorda ini untuk mengkoordinasikan program dan kegiatan pengelolaan zakat di Baznas se Kaltim, selain itu untuk merumuskan program kerja dan kegiatan. Kemudian memperkuat kelembagaan sebagai lembaga pemerintah non struktural dalam pengelolaan zakat.

“Tugas kami di Baznas mengumpulkan zakat infaq dan shodaqah serta dana sosial keagamaan lainnya termasuk CSR sebanyak-banyaknya dan kami menyalurkan dana tersebut, kami juga membantu pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan,” kata ia.

Dirinya juga mengatakan Baznas se Kaltim di tahun 2024 telah menghimpun dana sebesar 175 miliar dan perlu diketahui pengumpulan dana zakat, infaq dan shodaqah yang terbesar se kabupaten Kota di kaltim adalah Kutim yang bisa mengumpulkan per bulannya sebesar 1,9 miliar.

“Semakin banyak zakat, infaq dan shodaqah yang bisa kami kumpulkan, semakin banyak juga manfaat yang bisa dirasakan oleh saudara-saudara kita yang tidak mampu,” ujar H Ahmad Nabhan. (G-S02)

Loading