SANGATTA – Bupati Kutai Timur (Kutim) H Ardiansyah Sulaiman membuka Lokasabha V Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Kutai Timur di Q Hotel Sangatta Utara, Sabtu (27/8/2022).
Kegiatan yang bertemakan “Bersama Untuk Kutai Timur Maju dan Sejahtera” ini turut dihadiri Ketua PHDI Kaltim I Made Subamia, Ketua PHDI Kutim I Gusti Bagus Oka Mahendra, perwakilan Polres Kutim, perwakilan Kodim 0909/KTM, Ketua PHDI Kecamatan dan Desa serta undangan lainnya.
Lokasabha V ini digelar untuk memilih Ketua PHDI Kutim Periode 2022 – 2027 serta merencanakan program-program kegiatan kedepannya dengan diikuti 70 orang peserta.
Pada kesempatan ini Bupati Ardiansyah menyampaikan selamat melaksanakan Lokashaba ke V dan berharap dapat menghasilkan keputusan yang terbaik.
Dirinya menyebut Kutim adalah miniaturnya Indonesia karena semua agama beserta rumah ibadahnya dan berbagai suku ada, oleh karena itu dirinya mengatakan Kutim adalah Magic Land yang kaya akan potensi-potensinya.
“Saya berharap heterogenitas yang ada di Kutim terus terjalin dengan baik, dari sisi agama kita rajut dengan FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama), dari sisi kesukuan kita rajut dengan FKDM (Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat) ada juga Forum Kebangsaan dan lainnya,” ujar Ardiansyah.
Ardiansyah melanjutkan, Kutim terbuka bagi siapa saja dan terimakasih umat Hindu di Kutim sudah memberikan warna dalam kehidupan bermasyarakat. Dirinya teringat bahwa Kutim termasuk daerah tertua yang ada transmigrasinya di Kaltim.
“Salah satunya ada di Kecamatan Kaliorang, kemudian Muara Wahau, Kongbeng. Sedangkan Rantau Pulung dan Long Masengat agak baru untuk daerah transmigrasinya,” kata ia.
Tak lupa dikesempatan ini dirinya menyampaikan saat ini sedang membangun Kutim dan tentu saja dalam satu fase pemerintahan tidak bisa membangun semuanya, karena begitu luasnya wilayah yang ada di Kutim.
“Tapi insyaallah tahun 2022 ini melalui APBD Perubahan akan ada proyek multiyears untuk pembangunan jalan di Kecamatan, salah satunya jalan masuk ke Long Mesangat beberapa puluh kilometer akan di cor beton, selebihnya dilanjutkan di tahun 2023 dan 2024. Termasuk juga di perempatan Kaliorang sekitar empat kilometer, apalagi Kaliorang ini sangat besar kontribusinya kepada daerah dari hasil pertaniannya,” beber Ardiansyah.
Sebelumnya Ketua PHDI Kutim I Gusti Bagus Oka Mahendra menyampaikan umat Hindu di Kutim sebanyak 3015 jiwa tersebar di beberapa Kecamatan, dan terbesar di Kaltim. Oka menambahkan, Umat Hindu di Kutim hidup guyub rukun dengan agama dan suku lainnya serta tidak pernah berbuat hal-hal negatif.
“Semua ini karena pembinaan Parisade kepada umat kami untuk selalu guyub rukun, kami ingin hidup damai dengan heterogennya Kutim,” ujarnya.
Dikesempatan ini dirinya juga berterimakasih kepada Pemkab Kutim karena sudah ada empat orang PNS guru agama Hindu dan dirinya berharap kedepannya kembali dibuka kuota guru agama Hindu dalam penerimaan PNS dan dapat diprioritaskan.
“Kami juga berharap untuk dibangunkan Hindu Center sehingga jika ada kegiatan yang berhubungan dengan keagamaan, seni dan budaya kami bisa kumpul disana,” harap Oka. (G-S02)