SANGATTA – Semangat memajukan olahraga Kutai Timur (Kutim) semakin menyala. Pengurus Cabang Olahraga Bowling Indonesia (PBI) Kutim masa bakti 2025–2029 resmi dilantik dalam sebuah acara khidmat pada Sabtu (7/12/2025) di Ruang Meranti, Sekretariat Kabupaten Kutim.
Pelantikan dipimpin langsung oleh Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kutim, H. Rudi Hartono, yang turut membacakan janji dan Prasetya Pengurus. Kepengurusan baru ini dipimpin oleh Marannu sebagai Ketua Umum, didampingi oleh Ramadhani sebagai Ketua Harian, Zulvi Aviv Julian sebagai Sekretaris Umum, dan Ogie Anang Albanjari sebagai Bendahara Umum.
Mewakili Pemerintah Kabupaten Kutim, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kutim, Basuki Isnawan, menyampaikan bahwa Kutim kini telah menjadi daerah yang diperhitungkan di Kalimantan Timur.
“Kita ini sudah semakin menyala untuk olahraganya,” ujar Basuki Isnawan, menegaskan komitmen Pemkab terhadap sektor olahraga.
Basuki menyambut antusias rencana pembangunan sarana bowling, yang diyakini akan menjadi pendorong utama prestasi. “Mudah-mudahan ke depan bowling memberi prestasi yang hebat. Apalagi tahun depan kita sudah punya sarana bowling,” tambahnya. Ia juga menekankan bahwa visi Pemkab adalah menjadikan Kutim sebagai barometer olahraga Kaltim dalam lima tahun mendatang.
Di tempat yang sama, Ketua KONI Kutim, H. Rudi Hartono, memberikan ucapan selamat kepada formasi pengurus baru yang dinilainya diisi oleh anak-anak muda yang energik. Rudi Hartono mengingatkan bahwa capaian prestasi harus didukung kolaborasi erat.
“Prestasi tidak bisa diraih secara individu. Harus ada kebersamaan antara pengurus cabor, KONI, dan pemerintah, termasuk Dinas Pemuda dan Olahraga,” jelasnya.
Rudi Hartono secara terbuka mengakui kendala utama PBI Kutim adalah ketiadaan venue latihan. Oleh karena itu, ia mengapresiasi inisiatif dari Ketua Harian PBI, Ramadhani yang juga merupakan anggota DPRD Kutim untuk segera mewujudkan fasilitas tersebut.
Sambil menunggu realisasi venue, Rudi menyarankan agar PBI menerapkan strategi pembinaan jangka pendek.
“Coba rangkul anak-anak Kutai Timur, mahasiswa-mahasiswi Kutai Timur yang ada di Kota Samarinda, Balikpapan, dan Bontang,” sarannya, memanfaatkan daerah yang sudah memiliki fasilitas bowling untuk tempat berlatih sementara.
Sementara itu Ketua Umum PBI Kutim, Marannu, mengakui bahwa ketiadaan sarana latihan selama ini menjadi penghalang terbesar bagi perkembangan atlet.
“Kecil harapan kita mengejar kalau kita tidak punya lapangan. Dengan keadaan yang sulit ini, saya berpikir bagaimana caranya Kutim bisa punya event, itu sangat berat,” ungkap Marannu mengenai intensitas latihan yang jauh tertinggal dari daerah lain.
Namun, Marannu menyatakan optimisme tinggi karena adanya dayung bersambut dari Ketua Harian. “Alhamdulillah, dayung bersambut. Insyaallah Kanda Ramadhani akan membuka venue di Kabupaten Kutim tahun depan,” ujarnya.
Marannu yakin, keberadaan fasilitas latihan sendiri akan menjadi kunci untuk meningkatkan minat masyarakat secara luas terhadap bowling dan sekaligus meningkatkan kualitas serta daya saing atlet Bowling Kutim di kancah regional maupun nasional.
Penulis : Daus
![]()



