G-Smart.id – Samarinda – Ada hal diluar dugaan akibat dikeluarkannya kebijakan penerapan Kaltim steril atau Kaltim Silent pada Sabtu dan Minggu. Cepatnya beredar informasi ini melalui media online membuat masyarakat menjadi panik.

Terlihat dibeberapa wilayah Kaltim terjadi Panic Buying,  aksi borong kebutuhan pokok sempat terjadi pada jumat (05/02) sore dan malam harinya akibatnya malah terjadi kerumanan massa dan mengabaikan protokol kesehatan karena tidak lagi menjaga jarak.

Melihat fenomena ini memicu pendapat salah satu anggota DPRD Kaltim Sutomo Jabir,  menurutnya pembatasan aktivitas masyarakat pada hari sabtu dan minggu ini ini sudah bagus karena harapannya bisa mengurangi penyebaran virus covid 19, tapi yang terjadi di lapangan justru malah menimbulkan kerumunan di masyarakat di H-1 pelaksanaan kebijakan ini.

“Kalau yang dilarang seperti tempat karaoke, mall, indomaret, perkantoran, resepsi pernikahan dan aktivitas lain yang sifatnya dalam ruangan ber AC, Saya sepakat untuk dilarang” ujar Sutomo yang dihubungi via whats App, Sabtu (06/02)

Sementara untuk aktivitas di masyarakat seperti  pasar tradisional, tempat pelelangan ikan, olahraga out door dirinya kurang sependapat untuk distop aktivitas selama sabtu-minggu.

“Sebaiknya pasar-pasar tradisional tetap saja diperbolehkan beroperasi, karena niat kita untuk mencegah penyebaran covid justru malah jadi pemicu untuk berkembangnya virus corona karena terjadi desak-desakan membeli kebutuhan pokok untuk persiapan dua hari lockdown” ungkap Sutomo.

Kepada masyarakat Sutomo berharap untuk tidak Panic Buying, karena itu membuat kita jadi mengabaikan protokol kesehatan, jangan sampai ini malah jadi klusterH-1.

Selain itu Politisi Minenial dari PKB ini juga berharap Pemerintah bisa memikirkan nasib para pelaku ekonomi yang menggantungkan pendapatan dari kerja harian seperti pedagang kaki lima, penjual bakso, sate, pedagang asongan dan kegiatan UMKM lainnya.

“Kalau pegawai yang gajinya bulanan mungkin tidak masalah, ini yang harus dipikirkan Pemerintah.”terangnya

Dirinya menambahkan dampak sosial dan ekonomi ini harus dicarikan solusinya agar Kaltim Steril atau Kaltim Silent tidak merugikan masyarakat menengah kebawah dan dapat mencegah meluasnya penyebaran paparan virus corona agar masyarakat  terlindungi. (ADV/G-S02)

Loading