SAMARINDA – Guna memastikan ketersediaan bahan pangan dan stabilitas harga, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menggelar High Level Meeting (Pertemuan Tingkat Tinggi) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kaltim dalam rangka pengendalian stabilitas harga dan kelancaran distribusi untuk memastikan ketersediaan pasokan di Provinsi Kaltim.
Pertemuan Tingkat Tinggi tersebut, mengundang seluruh Kepala Daerah Se Kaltim dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Kegiatan tersebut dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni di Ruang Ruhui, Kantor Gubernur Kaltim,Samarinda, Selasa (19/4/2022).
Dari Pemkab Kutim, Bupati Ardiansyah Sulaiman, turut didampingi Kadisperindag Zaini, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Awang Amir Yusuf, Kabag Protokol Komunikasi Pimpinan Basuki Isnawan serta Kabag Ekonomi Setkab Kutim Abas.
Dalam sambutannya, Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni mengatakan, bahwa angka inflasi di Kaltim masih dibawah angka inflasi nasional.
Namun, dalam memasuki bulan Suci ramadhan dan perayaan hari-hari besar lainnya terdapat kebutuhan pangan yang meningkat. Sehingga hal ini menjadi salah satu pemicu terjadinya inflasi di daerah.
“Gubernur Kaltim menyampaikan terima kasih kepada kepala daerah, Bank Indonesia, POLRI, serta jajaran Satgas Ketahanan Pangan yang selama ini telah berkoordinasi dan memberikan kontribusi dalam pengendalian inflasi di daerah masing-masing,” ungkap Sekda yang baru dilantik oleh Gubernur Kaltim pada akhir Maret lalu.
Sri Wahyuni menambahkan, Gubernur kembali menekankan apa yang disampaikan oleh Presiden RI dalam arahan terkait dengan pengendalian inflasi tahun 2021 yang disampaikan pada saat rapat nasional.
Pertama, kepala daerah dan jajaran diminta untuk bisa menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga, terutama kebutuhan pokok guna mengatasi kendala produksi dan pendistribusian yang ada di daerah.
Kedua, kepala daerah melakukan upaya tersebut, tidak hanya fokus pada stabilitas harga, tetapi juga proaktif mendorong sektor ekonomi agar semakin tumbuh dan produktifproduktif. Mendorong produktif petani dan nelayan serta memperkuat sektor UMKM untuk bertahan dan naik kelas.
“Kemudian yang menjadi perhatian bagaimana UMKM bisa secara mandiri hadir secara online di toko dari maupun e-catalog dalam belanja bagi pemerintah,” ujarnya.
Ketiga, menyiapkan nilai tambah disektor pertanian, sehingga memiliki nilai kontribusi yang semakin besar dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi.
Dalam rapat tersebut tiga pemateri hadir, yakni penyampaian data perkembangan inflasi oleh perwakilan Bank Indonesia (BI), kondisi terkini dinamika pergerakan stok dan harga bahan pokok di pasaran oleh Kadis Perindagkop dan UKM Kaltim H M Yadi Robyan Noor.
Berikut presentasi program intervensi dan strategi pemerintah untuk ketersediaan pangan di masyarakat oleh Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura Pertanian Kaltim, Siti Farisyah. Paparan dari Satgas Pangan Polda Kaltim, Korem 091/ASN dan lainnya. Secara umum dapat disimpulkan bahwa perekonomian di Kaltim dilihat dari ketersediaan pangan dan bahan pokok masih aman serta stabil. Setelah itu dilanjutkan diskusi hingga jelang tengah hari. (G-S04)