Sleman – Pengurus Kabupaten Akuatik Indonesia (Pengkab AI) Kutai Timur (Kutim) beserta pelatih melaksanakan kegiatan studi tiru (benchmark) ke Pengkab Akuatik Indonesia Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Studi tiru yang dipimpin langsung oleh Ketua Pengkab AI Kutim, H. Reza Fahlevi, ini bertujuan untuk mengakselerasi program pembinaan atlet renang di Kutim., sabtu (6/12/2025)

Ketua Pengkab AI Kutim, H Reza Fahlevi, menyampaikan bahwa materi pokok studi tiru berfokus pada kerangka pembinaan atlet yang efektif. Salah satu temuan terpenting dari Pengkab AI Sleman adalah peran dan komitmen Pemerintah Daerah (Pemda) yang menjadi pondasi utama peningkatan prestasi atlet.

“Kami melihat di Sleman, Pemkab Sleman menunjuk dan mewajibkan kepala perangkat daerah sebagai Bapak Asuh di setiap cabang olahraga (cabor),” jelas H. Levi sapaan akrabnya

Lanjut H. Levi, model Bapak Asuh ini berfungsi sebagai jalur komunikasi dan dukungan. Segala bentuk upaya pembinaan, mulai dari perencanaan, dukungan sarana dan prasarana (sarpas), hingga kebutuhan pembinaan lainnya, disampaikan cabor melalui Bapak Asuh tersebut.

Selain itu disampaikan, dukungan Pemkab Sleman terhadap atlet akuatik juga terlihat dari penunjukan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prambanan sebagai Bapak Asuh Akuatik Indonesia Kabupaten Sleman.

Peran RSUD Prambanan sangat vital, memastikan asupan gizi dan vitamin para atlet termonitor dengan baik. Tidak hanya fisik, pemantauan juga mencakup kondisi psikologis atlet saat menjelang tanding, sehingga persiapan dapat dilakukan secara holistik.

Rombongan Pengkab AI Kutim patut berbangga karena kegiatan studi tiru mereka diterima secara resmi di Ruang Komisi C DPRD Kabupaten Sleman.

Penerimaan rombongan dilakukan secara langsung oleh Wakil Ketua 1 Pengkab AI Sleman, menunjukkan keseriusan dan sambutan hangat dari tuan rumah. Pengurus Kutim berharap, hasil dari benchmark ini dapat segera diadaptasi dan diimplementasikan di Kutai Timur untuk menciptakan bibit-bibit perenang unggul.

Penulis : Daus

Loading