
SANGATTA- Suasana ruang Damar Gedung Serba Guna(GSG) Bukit Pelangi Sangatta pagi ini Rabu (26/11/2025) cukup berbeda. Nampak para Camat kompak mengenakan busana bermotif yang cukup beragam.
Kehadiran Camat ini, diketahui ingin mengikuti lomba busana Wastra yang di gagas oleh TP PKK Kabupaten Kutim yang menjadi bagian dari rangkaian Hari Ibu tahun 2025 yang mengusung tema Gemas Saloka atau Gerakan Memasyarakatkan Sandang Lokal.
Beragam motif khas unggulan daerah masing-masing yang di padu padankan dengan berbagai pernak-pernik menghasilkan tampilan busana yang unik, anggun, dan sarat makna. Setiap camat berupaya menonjolkan identitas budaya wilayahnya melalui warna, aksesori, dan detail ornamen yang mencerminkan kekayaan tradisi lokal. Perpaduan tersebut tidak hanya menghadirkan keindahan visual, tetapi juga menjadi simbol keberagaman budaya Kutim yang harmonis dan membanggakan.
Suasana panggung pun semakin semarak saat para camat yang tampil cukup percaya diri, menampilkan karya. Sesekali mendengar gelak tawa dari para penonton termasuk Bupati Kutim Ardiansyah yang hadir bersama sang istri Ny Siti Robiah yang melihat gerakan peserta yang mencoba bergaya layaknya model professional namun malah memunculkan momen lucu dan spontan yang membuat acara semakin meriah.
Beberapa peserta bahkan menambahkan improvisasi kecil yang mengundang tepuk tangan meriah, mulai dari gaya berjalan unik hingga ekspresi kocak yang tidak disengaja. Meski demikian, seluruh penampilan tetap menunjukkan semangat, kreativitas, dan kekompakan antar peserta, menjadikan malam itu penuh hiburan dan kebersamaan bagi semua yang hadir.
Peserta yang berasal dari 18 Kecamatan tersebut, coba menghadirkan karya terbaiknya melalui busana yang cukup menarik mata dan tidak sedikit undangan yang hadir juga nampak mengabadikan momen saat peserta berlenggak lenggok di atas panggung.
Diharapkan dengan adanya lomba ini, selain untuk menampilkan karya seni lokal, juga bertujuan untuk mempromosikan kekayaan budaya daerah melalui kreativitas desain yang ditampilkan para peserta. Melalui lomba ini, pemerintah ingin mendorong pelestarian nilai-nilai budaya lokal sekaligus memberikan ruang bagi seniman dan perajin daerah untuk menunjukkan hasil karyanya. (ADV/Bung TJ)
![]()



