SANGATTA- Bupati Ardiansyah Sulaiman menyebut angka kekerasan dalam rumah tangga masih sering terjadi tidak terkecuali di Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Hal ini menggugah keprihatinan seluruh elemen masyarakat untuk bisa sama mencegah dan menanggulanginya.

“Berdasarkan data yang saya peroleh, kasus kejadian seperti itu (kekerasan dalam rumah tangga) masih terjadi di sekitar kita. Dan pemicunya diantaranya berasal dari faktor ekonomi, ” ujar Bupati Ardiansyah saat memberikan sambutan Peringatan Hari Ibu tahun 2025 yang berlangsung di GSG, Kawasan Pemerintahan Bukit Pelangi, Sangatta, Senin (24/11/2025).

Faktor ekonomi yang dimaksud oleh orang nomor satu di Kutim ini, tidak berkaitan dengan kurangnya ekonomi dalam satu keluarga. Namun sebaliknya, dengan kondisi ekonomi yang cukup, menjadi pemicu adanya kekerasan yang terjadi, baik kepada istri maupun anak. Dan kasus tersebut menyasar setiap kini keluarga dan terjadi di hampir wilayah di Kutim.

“Data yang saya terima merupakan bersumber dari hasil laporan yang masuk di APH (Aparat Penegak Hukum) dan ini belum termasuk yang tidak berani melapor, ini harus menjadi perhatian kita semua untuk bisa lebih aware (peduli) terhadap sekiling kita, ” pinta Bupati Ardiansyah.

Namun, disisi lain, saat ini pemerintah juga terus melakukan berbagai upaya untuk menekan angka kekerasan kepada perempuan, ibu dan anak melalui berbagai kebijakan yang diharapkan mampu memberikan perlindungan secara optimal.

“Termasuk yang kita lakukan hari ini. Dimana TP PKK Kabupaten menggelar seminar dengan tema yang sangat konseptual yang berkaitan dengan pengasuhan berkualitas dengan narasumber yang luar biasa. Harapan kita ini bisa memberikan gambaran yang tepat bagaimana nantinya kita bisa implementasikan kepada keluarga kita, “pungkasnya. (ADV/Bung/TJ)

Loading