SANGATTA- Festival Magic Land Kutim tahun 2025 menjadi sarana kolaboratif seni dan budaya yang menjadi kebanggaan daerah. Hadirnya kegaiatan juga menjadi bukti komitmen pemerintah daerah untuk tetap konsisten dalam melestarikan budaya yang menjadi aset berharga, sekaligus mendorong parisipasi masyatakat untuk bisa menjaga dan mengembangkan tradisi di tengah arus moderenisasi

Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kutim Padliansyah mengatakan, hadirnya festival yang sudah memasuki tahun kedua penyelenggaraan ini menjadi bukti bahwa pemerintah di bawah kepemimpinan Bupati Ardiansyah Sulaiman dan Wakilnya Mahyunadi memberikan ruang yang luas untuk pengembangan dan pelestarian seni budaya.

“Kita tidak hanya kaya akan sumber daya alam. Namun lebih dari itu, Kutai Timur juga memiliki keberagaman budaya yang patut kita lestarikan. Dan juga masyarakat yang cukup hetrogen dan bertalenta yang luar biasa,”ucap Padliansyah.

Festival ini, sambung Padliansyah sengaja di hadirkan untuk memperkuat ekosistem kebudayaan yang sesuai dengan amanah Undantg-Undang Nomor 5 tahun 2017 tentang kemajuan kebudayaan. Meskipun di gelar secara sederhana. Namun tidak mengurangi makna dan antusiame masyarakat untuk hadir dan menyaksikan berbagai kegiatan yang akan berlangsung selama tiga hari kedepan.

‘Tapi karena kita punya niat yang kuat untuk menjadikan Festival ini menjadi ikon Budaya Kutai Timur. Maka tidak ada alasan untuk tidak menggelar even tersebut dan akan terus di gelar di tahun selanjutnya,”ungkapnya.

Nantinya, selama Festival berlangsung, akan ada banyak sekali pertunjukan yang di sajikan. Baik yang berbentuk lomba maupun tampilan dari para penggiat budaya dan seni lokal yang sayang untuk di lewatkan. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi untuk memperkenalkan budaya yang ada di Indonesia bagi para generasi muda. (ADV Bung TJ)

Loading