Sangatta – Banyaknya kekerasan terhadap perempuan dan anak membuat miris dan harus cepat bertindak agar perlindungan terhadap perempuan dan anak bisa dimaksimalkan.

Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Seno Aji saat acara Ramah Tamah dan Pembukaan Rakorda Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Anak se Kalimantan Timur (Kaltim), minggu, (25/5/2025) malam di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Kutai Timur (Kutim).

Selanjutnya disampaikan Desa Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DKRTPA) mengintegrasikan perspektif gender dan anak sehingga daerah-daerah yang ada di Kaltim bisa memiliki program yang sama.

“Program dari Kementrian PPPA, bagaimana kita menyayangi anak dan ramah terhadap perempuan yang ada di Kaltim,” ujar Wagup Seno.

Dirinya meminta setiap desa harus melakukan hal itu (DKRTPA) dan implementasinya adalah keluarnya Kabupaten Layak Anak (KLA). “Selain itu program Ruang Bersama Indonesia (RBI) menjadi bagian penting dari DPPPA agar anak-anak bisa berkembang dengan baik , bisa beraktivitas dan bisa berkreativitas,” tuturnya.

Sebelumnya Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengatakan dihadapan seluruh undangan dan peserta Rakorda berharap kegiatan ini menjadi momen penting bagi seluruh Perangkat Daerah (PD) yang ada di Kutim, khususnya DPPPA untuk meningkatkan semangat bekerjanya.

“Saya berharap, baik itu RBI ataupun Desa Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak yang akan segera dilaksanakan narasumber sebagai fasilitator betul-betul memberikan yang terbaik bagi kita semua,” ucap Bupati Ardiansyah.

Pembukaan Rakorda ini ditandai pemukulan gong oleh Wagub Kaltim Aji Seno didampingi Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman. Hadir pula Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kaltim Agus Aras, Deputi Bidang Kesetaraan Gender (KG) KPPPA RI Amurwani Dwi Lestariningsih, Fasilitator Nasional D/KRPPA Dermawan, Forkopimda Kutim, Kepala DPPPA Kaltim Hj. Noryani Sorayalita Para Kepala DPPPA, Pimpinan Lembaga Masyarakat Pemerhati Perempuan dan Anak di Kaltim dan Undangan Lainnya. (G-S02)

Loading