SANGATTA- Anggota DPRD Kutim Eddy Markus Palinggi menyoroti terkait bantuan hewan ternak terutama sapi yang di berikan oleh pemerintah daerah kepada masyarakat, menurutnya tidak tepat sasaran.
“Peternakan sapi menurut saya tidak sukses, ada sistem pengelolaan yang salah. Kalau setiap tahun kita berikan bantuan sapi. Harusnya kita sudah swasembada daging dong,” ujarnya.
Politisi dari Partai Nasdem ini menyebut, jangan hanya karena alasan pemberdayaan masyarakat, pemerintah tidak melakukan verifikasi ataupun kajian terlebih dahulu kepada masyarakat yang akan menerima bantuan. Terutama hewan ternak sapi. Namun perlu adanya pendampingan, monitoring serta evaluasi oleh intsansi terkait terhadap masyarakat yang menerima.
“Padahal untuk sapi kita memiliki potensi yang cukup luar biasa. Termasuk babi dan kambing,”ujarnya.
Ketua komisi A Bidang pemerintahan DPRD Kutim ini juga berharap kedepan pemerintah tidak hanya memfokuskan dalam bentuk bantuan semata. Namun perlu memikirkan bagaimana pola pengelolaan serta lokasi untuk pengembangan peternakan. Hal itu bertujuan untuk menghindari persoalan sosial di tengah masyarakat.
“Masyarakat kita kan ini cukup beragam dengan latar belakang. In juga perlu jadi perhatian mereka (pemerintah),” imbuhnya.
Berbicara pengelolaan sektor peternakan, diharapkan pemerintah daerah memerikan dorongan kepada para peternak untuk mengolah usaha ternaknya dengan skema peternakan modern. Selain mampu meningkatkan produksi dan kualitas ternak. Dengan menggunakan skema peternakan modern juga mampu meningkatkan perekonomian lokal serta kelestarian lingkungan.
“Kalau kita pakai metode tradisional saja pasti akan jalan di tempat. Kita harus maju agar bsia menajdi petani modern,” pungkasnya.