SANGATTA- Selain memanfaatkan daun Nanas untuk di ubah menjadi serat. Pemerintah Daerah melalui Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan juga sedang mencoba untuk mengembangkan produk turunan berupa dried fruit (pengemasan buah) yang bisa menjadi alternatif bagi masyarakat dalam mengkonsumsi buah Nanas.

“Tahun 2025 ini kami akan bekerjasama dengan Fakultas Tekhnologi Pertanian, Universitas Brawijaya. Kerjasama ini akan meliputi banyak program,” ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Kutim Dyah Ratnaningrum melalui Kepala Bidang Holtikultura Wahyudi Noor di ruang kerjanya.

Kerjasama yang dimaksud Yudi, yakni akan di mulai dengan pengolahan buah Nanas sampai dengan produk turunannya termasuk pemanfaatan limbah yang di hasilkan. Dan nantinya lokasi yang akan di jadikan untuk area produksi berada di Desa Himba Lestari Kecamatan Batu Ampar. Untuk tahap awal lahan yang di persiapakan seluas 05 hektare.

“Di sana kan di bangun untuk rumah produksi. Dan saat ini masih dalam tahap kajian. Trobosan ini juga menjadi bagian untuk memanfaatkan program yang di laksanakan oleh Kementrian Riset dan Perguruan Tinggi. Skema pembiayaanya adalah patungan (Sharing),”bebernya.

Selain itu, dalam pelaksanaanya nanti, pihak Universitas Brawijaya juga akan melibatkan civitas dari Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Kutim. yang menadjai bagian dari pengembanang sumber daya manusia (SDM) termasuj melibatkan masyarakat lokal. Mulai dari budidaya, pemanfaatan buah, pembutan produk turunan, pengemasan sampai dengan pemasaran. (adv/g-s08)

Loading