SANGATTA- Pemerintah Kabupaen Kutai Timur (Pemkab Kutim) melakukan berbagai upaya dan langkah strategis untuk terus meningkatkan pelayanan dasar kepada masayarakat. Salah satunya terkait layanan kesehatan.
Secara bertahap pembangunan infrastruktur kesehatan terus di lengkapi dan menyasar ke seluruh pelosok daerah di Kabupaten Kutim. terbaru, Pemerintah daerah akan membangun rumah sakit tipe D di Kecamatan Muara Wahau yang diharapkan mampu mengakomodir layanan kesehatan kepada masyarakat di tiga Kecamatan yakni Kongbeng, Telen dan Muara Wahau.
Namun dibalik pembangunan sarana dan prasaran kesehatan yang masif di lakukan, persoalan minimnya sumber daya manusia (SDM), terutama dokter spesialis yang menjadi bagian penting dari layanan sebuah rumah sakit menjadi salah satu pekerjaan rumah pemerintah yang hingga saat ini masih belum bisa di selesaikan.
Berbagai upaya di lakuakan untuk menarik minat dan mempertahankan agar para dokter spesialis mau mengabdi di wilayah Kutim, khususnya di pedalaman, salah satunya dengan memberikan kenaikan insentif. Namun cara itu belum membuahkan hasil seperti yang diharapkan.
Menanggapai hal tersebut, Anggota DPRD Kutim Yan menyebut, pemberian insentif menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mempertahankan para dokter spesialis megnabdikan dirinya melayani masayarakat, khususnya di wilayah pedalaman yang memang selama ini masih sangat minim mendapatkan layanan kesehatan.
“Dan saya juga sependapat adanya pemberian kenaikan insentif ini kepada mereka, karena peran mereka juga sangat vital, tapi di sesuaikan dengan kondisi wilayah,” ujarnya.
Pemberian kenaikan insentif tersebut, menurut politisi dari Partai Gerindra harus lebih di prioritaskan kepada mereka yang bertugas di wilayah terpencil yang belum memiliki akses dan keterbatasan, seperti di wilayah pedalaman dan pesisir. (Adv/g-s08)