SANGATTA- Saat sebagian masyarakat di beberapa daerah mengeluhkan tingginya biaya untuk masuk univesitas, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) menghadirkan trobosan layanan pendidikan berupa beasiswa bagi putra-putri yang ingin melanjutkan studinya ke jenjang perguruan tinggi.

Tidak main-main, sebagai bentuk dukungan dan kepedulian dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia, Pemkab Kutim melalui Dinas pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) meluncurkan dua program beasiswa sekaligus masing-masing untuk kategori regular yang diberi tajuk Indonesia Emas Daerah yang akan di berikan kepada 50 putra-putri terbaik dan kategori khusus yakni Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) bagi 450 tenaga pendidik terutama guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono mengatakan, program yang di gagas oleh Bupati Ardiansyah Sulaiman ini menjadi kesempatan emas bagi putra-putri terbaik daerah untuk bisa mengenyam pendidikan di universitas-universitas ternama dan terbaik di Indonesia, yakni Universitas Gajah Mada, Universitas Indonesia, Institut Tekhnologi Bandung, Universitas Padjajaran, Institut Pertanian Bogor, Institut Tekhnologi Sepuluh November dan Universitas Hasnuddin.

“Untuk beasiswa regular masing- masing, di Universitas Gajah Mada 30 orang, Universitas Indonesia 2 orang, Institut Tekhnologi Bandung 2 orang, Universitas Padjajaran 5 orang, Institut Pertanian Bogor 2 orang, Institut Tekhnologi Sepuluh November 2 orang dan Universitas Hasnuddin 7 orang, dan seluruh biaya selama masa kulaih akan di tanggung sepenuhnya oleh Pemkab Kutim, mulai dari ulai dari biaya pendaftaran, Pendampingan masuk PTN, Uang Kuliah Tunggal (UKT) selam 4 tahun termasuk Biaya Iuran Pendamping Institusi (IPI),” ujarnya.

Sedangkan, untuk program beasiswa RPL sendiri, pria lima orang anak ini menyebut, akan di berikan kepada masing-masing kepada 190 guru yang belum memiliki ijasah S1, kemudian 197 guru yang memiliki ijasah S1 tapi belum linear dengan profesi yang saat ini mereka tekuni. Kemudian untuk program S2 akan di berikan kepada 84 guru Inklusi (berkebutuhan khusus).

“Untuk program RPL ini kita menggandeng dua Universitas yakni Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dengan sistem pembelajaran Blended learning, dengan presentase 80 persen online dan 20 persen tatap muka,” ujarnya.

Selain itu, dalam proses kuliahnya, selain mendapatkan pembiyaan secara penuh dari Pemkab Kutim atas kebijakan Bupati Ardiasnayah Sulaiman, para guru juga akan mendapatkan keringanan berupa potongan masa kuliah. Dimana, dalam program RPL ini, nantinya para guru hanya memerlukan waktu dua tahun untuk mendapatkan ijasah S1, sedangkan untuk S2, setiap guru hanya cukup satu tahun.

“Dari dua program beasiswa tersebut, kita mengalokasikan anggaran sebesar Rp 25 milyar lebih, langkah ini di ambil, demi kemajuan anak-anak dan sumber daya manusia terutama guru-guru kita,” pungkasnya.

Sementara itu Bupati ardiasnayah Sulaiman mengatakan, hadirnya program beasiswa Indonesia Emas Daerah ini menjadi salah satu komitmen yang di tunjukan oleh pemerintah dalam mendorong dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Selain bertujuan untuk memperluas kesempatan bagi masyarakat agar bisa mendapatkan layanan pendidikan secara optimal.

“Termasuk adanya beasiswa bagi guru terutama jenjang PAUD ini, menjadi salah satu langkah kita untuk terus meningkatkan kualita pendidikan kita, yang mana masih banyak dari guru-guru kita yang belum linier dengan profesi yang mereka geluti saat ini, dan harapan saya semoga ini (beasiswa) bisa mendorong dan menjadi daya ungkit dalam peningkatan kualitas SDM handal dan unggul, ” ujarnya. (Adv/g-s08)

Loading