SANGATTA- Ketersedian tenaga medis untuk di tempatkan pada setiap Pusat Kesehatan Pembantu (Pusban) masih menjadi persoalan yang di hadapi oleh pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim), yang berdampak terhadap pelayanan kesehatan bagi masayarakat yang kurang optimal.

Camat Kaubun, Saprani mengatakan, meskipun sudah memiliki gedung Pusban yang representatife, namun dari seluruh Pusban yang ada, belum sepenuhnya memiliki tenaga medis. Selain itu, kelengkapan alat medis menjadi bagian dari persoalan yang masih perlu perhatian oleh pemerintah Kabupaten.

“Tenaga medisnya kalau bisa di tambah, termasuk alat kesehatan kalau bisa di upgrade ( di tingkatkan kualitasnya),” ucap Saprani.

Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Kutim Faizal Rachman menyebut, persolaan kekurangan tenaga medis tidak hanya terjadi di Kecamatan Kaubun, namun hampir di seluruh wilayah khususnya di Kutim, yang hingga saat ini memang menjadi isu hangat yang belum bisa di selesaikan oleh pemerintah.

“Yah, persoalan kurangnya tenaga medis ini sudah lama, dan kalau mau buka lowongan, pengangkatanya kan harus dari pusat baik PNS maupun PPPK,” ujar Anggota Komisi B DPRD Kutim ini.

Selain itu, kekurangan sumber daya manusia (SDM) di lingkungan Pemkab Kutim, tidak hanya terjadi di bidang kesehatan saja, namun juga terdapat di sektor pendidikan, pertanian termasuk tenaga teknis lainya. Untuk itu, dirinya meminta agar setiap Perangkat Daerah (PD) menginvetarisir kebutuhan jumlah tenaga kerja yang di butuhkan.

“Kalau ada kekurangan segera di usulkan, jangan nunggu di minta, mereka harus lebih pro aktif, karena ini menyangkut pelayanan kepada masyarakat, kalau mau cara cepat ya angkat tenaga honorer, namun kan sudah tidak bisa lagi, ” ucap Politisi dari PDI Perjuangan ini. (adv/g-s08)

Loading