SAMARINDA – Masyarakat Kalimantan Timur menghadapi kenaikan harga pangan yang signifikan pada beberapa komoditas penting seperti beras, gula, dan cabai. Fenomena ini terjadi menjelang perayaan Natal dan Idul Fitri, menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat lokal.
Ali Hamdi, anggota Komisi III DPRD Kaltim, mengungkapkan keprihatinannya terhadap beban yang dihadapi masyarakat akibat kenaikan harga ini. “Pemerintah harus hadir ketika masyarakat mengeluh kebutuhan pangan naik dan mengambil langkah-langkah untuk menurunkan harga pangan ini,” ucapnya pada Senin (20/11).
Menurut Hamdi, kenaikan harga pangan ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk cuaca buruk, biaya produksi yang tinggi, dan spekulasi pasar. Kondisi ini menuntut respons cepat dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini.
Hamdi menekankan perlunya operasi pasar oleh pemerintah untuk menstabilkan harga. “Kami tentu saja berharap pemerintah dapat melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga pangan,” katanya.
Selain itu, Ketua Fraksi PKS DPRD Kaltim ini juga menyoroti perlunya meningkatkan produksi pangan dalam negeri. Langkah ini dianggap penting untuk mengurangi ketergantungan pada impor dan membantu menstabilkan harga.
Hamdi juga menyarankan agar masyarakat lebih bijak dalam mengonsumsi pangan. Ketergantungan pada beberapa komoditas tertentu harus dikurangi untuk mengurangi risiko kenaikan harga yang tajam.
Kenaikan harga pangan ini menjadi tantangan yang signifikan bagi pemerintah daerah dan pusat, memerlukan koordinasi dan tindakan efektif untuk meringankan beban masyarakat. (ADV/GS-M)