SANGATTA – Rabu (05/4/2023) Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim) Kasmidi Bulang mengahdiri Rapat Evaluasi Program 3435 Non T3 oleh Direktorat Telekomunikasi sebagai komitmen Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika, di Ruang Rapat Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kabuapten Kutim. Rapat dihadiri Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang, di Ruang Rapat Diskominfo Staper Kutim, yang dihadiri, Kepala Diskominfo Staper Kutim Ery Mulyadi, Sekretaris Rasyid dan jajarannya, Kepala Perangkat Daerah (PD) terkait serta para Camat di Kutim secara onsite dan online. Serta Direktorat Telekomunikasi dan Provider secara online (Zoom).
Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang ditemui usai rapat itu mengatakan, dari 64 titik tersebut baru 26 titik yang dilaksanakan oleh provider, yakni telkomsel. Namun, masih diantara masih menggunakan akses yang lama.
“ Dari 26 itu hanya sekitar 10 yang dibangun, lainnya masih menggunakan akses yang lama. Makannya tadi kita laporkan, berarti yang 16 tidak ada aktivitas. Ada juga bermasalah, karena lokasinya double di lokasinya dilakukan oleh Provinsi dan Telkom,” ungkap Kasmidi.
Ia menambahkan, kebanyakan provider termasuk perusahaan telkomsel tidak ada progres yang signifikan. Sehingga disampaikan langsung dalam rapat tersebut.
“Harapan kita, melalui rapat evaluasi ini betul-betul mengevaluasi program yang dilakukan oleh Kementerian, yang diserahkan kepada provider untuk membangun jaringan (Tower dan BTS) dari kecamatan-kecamatan per desa. Hasil rapat ini, permalasahan berkaitan dengan signal, telpon, internet tidak ada lagi ditahun yang akan datang,” harapnya.
Intinya, sambung Kasmidi, bagaimana yang persoalan signal, telekomunikasi, blankpot tidak ada lagi di Kabupaten Kutim. Maka dari program pemerintah pusat ini harus dikawal terus.
“Karena untuk membangun satu tower itu cukup besar. Hampir Rp 4 miliar. Kebetulan kita dapat 26 titik untuk telkomsel, 26 Indosat dan 6 titi XL. Sehingga ada 64 titik, sayang apabila tidak dimanfaatkan,” tutupnya. (G-S04)