SANGATTA – Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim) Kasmidi Bulang memimpin Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun 2023 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kutim Tahun Buku 2022, Senin (20/3/2023) di Ruang Arau, Lantai 2 Kantor Bupati Kutim, Pusat Perkantoran Pemkab Kutim.
Hadir pada RUPS tersebut, Kepala Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA) Kutim Syahfur selaku Komisaris Utama PT BPR Kutim, Pimpinan Divisi Pengembangan dan Digital Banking, PT BPD KaltimTara Oska Yoris, Direksi PT BPR Kutim Saptoro dan jajarannya serta para Pemegang Saham PT BPR Kutim lainnya.
Wabup Kasmidi Bulang ditemui saat istirahat RUPS tersebut mengatakan, agenda pertama rapat tersebut adalah mendengarkan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) buku kas tahun 2022.
“Pada prinsipnya semua pemegang saham, termasuk pemegang saham terbesar adalah pemerintah kita memberikan apresiasi kepada Direksi. Alhamdulillah grafiknya naik, artinya pada peningkatan. Tapi nanti baru kita lihat berapa deviden yang akan disampaikan. Tadi kan baru terkait kinerja dan juga ada beberapa kendala yang berkaitan dengan kredit-kredit macet. Pasti itu akan selalu terjadi pada setiap bank,” ungkap Kasmidi.
Berkenaan dengan kredit-kredit macet, semua para pemegang saham, kata Kasmidi menyuarakan agar hal itu (kemacetan kredit) sebisa mungkin diperkecil. Ia mengakui, memang ada beberapa kredit macet, yang pertama perorangan hingga perusahaan-perusahaan.
“Kita harapkan, agar kedepan lebih selektif lagi dalam memberikan kredit kepada masyarakat dan juga perusahaan-perusahaan,” ucapnya.
Untuk itu, orang nomor dua di Pemkab Kutim ini meminta agar perkreditan, lebih banyak diberikan untuk membantu ekonomi masyarakat seperti UMKM dan lainnya.
“Yang pinjamannya tidak terlalu besar, namun standar seperti Rp 10 juta, sampai Rp 20 juta. Itu akan sangat membantu perputaran ekonomi yang ada di Kutim,” tuturnya.
Kemudian terkait demgan penyertaan modal, Kasmidi mengatakan bahwa Pemkab Kutim tahun ini telah mengalokasikan sekitar Rp 30 miliar yang di sahkan oleh DPRD Kutim.
“Mudah-mudahan dengan adanya suntikan dana berupa penyertaan modal dari Pemerintah selaku pemegang saham terbesar ini, membuat BPR lebih termotivasi dengan adanya modal yang besar,” harap Kasmidi. (G-S04)