SAMARINDA – Kebakaran Pabrik Smelter Nikel PT.KFI (Kalimantan Ferro Industri) di Kelurahan Pendingin. Kecamatan Sangasanga, kabupaten Kutai Kartanegara mendapat sorotan dari berbagai pihak.

Pasalnya pabrik smelter tersebut baru beberapa waktu lalu diresmikan. Salah satu sorotan datang dari ketua Komisi I DPRD Kalimantan Timur, Baharuddin Demmu.

Ia mengatakan pihaknya kaget dengan insiden kebakaran tersebut pasalnya pabrik tersebut baru diresmi kan dan dihadiri oleh pejabat teras Pemprov dan Pemkab, mulai dari Gubernur Kaltim hingga Bupati Kutai Kartanegara.

“Saya mau bilang bahwa teman-teman pengambil pekerjaan itu tidak safety dari sisi keamanan,” paparnya saat ditemui di gedung D lantai 1. Senin (16/10/2023).

Hal yang perlu diingatkan bahwa lahan yang dibangun smelter merupakan masih asetnya pemerintah provinsi. Wilayah tersebut juga berpotensi menjadi masalah karena sangat berdekatan dengan pemukiman warga.

Walaupun dalam proses pekerjaan dalam Smelter tersebut tidak sedikit mendapatkan sorotan bahkan protes dari berbagai pihak, terutama dari sisi jalan.

“Jalan itu jugakan digunakan oleh masyarakat umum, dan itu jalannya hancur-hancuran. Berkaca pada kejadian yang lalu, kita berharap tidak lagi terulang, jika terjadi lagi maka tidak salah jika saya berpikir, kok mereka tidak memikirkan keselamatan kerja yang betul-betul harus diperhitungkan, kenapa, karena terbukti ada korban yang meninggal, ada yang luka bakar,” jelasnya.

Lebih lanjut, Politisi dapil Kutai Kartanegara tersebut menguraikan dalam proses penyempurnaan atau pengoperasiannya secara utuh, maka sangat penting faktor keselamatan kerja terus ditingkatkan.

“Saya berharap DPRD Kaltim memanggil dan kita akan bertanya tentang model penanganan keselamatan kerja, sehingga dikemudian hari tidak terulang kebakaran itu,” tutupnya. (ADV/*Her)

Loading